BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia keilmuan, pendidikan merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan bisa eksis dan berjaya di muka bumi.
Dalam sebuah pendidikan pasti terdapat pembelajaran. Pembelajaran memiliki arti
yang sama dengan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh para pengajar dalam
menyampaikan dan menyajikan sebuah pengetahuan kepada para peserta didik.
Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen
atau unsur-unsur yang saling berkaitan antara yang satu dan lainnya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu
keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara
satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ada banyak komponen-komponen di dalam perencanaan sistem pembelajaran.
Selanjutnya, dengan sekian banyak komponen-komponen pembelajaran. Satu sama
lain saling mengikat dan mendukung. Sehingga komponen-komponen tersebut tidak
bisa dipisahkan sesuai kehendak para pengajar. Oleh sebab itu makalah ini akan
menjelaskan macam-macam komponen-komponen perencanaan sistem pembelajaran dan
macam-macam komponen-komponen penyelengaraan sistem pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akhirnya memunculkan ide untuk penulisan
makalah ini:
1. Apa macam-macam komponen perencanaan
sistem pembelajaran?
2. Apa macam-macam komponen penyelenggaraan
sistem pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
beberapa tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan
menjelaskan macam-macam komponen perencanaan sistem pembelajaran.
2. Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan
menjelaskan macam-macam komponen perencanaan sistem pembelajaran.
3. Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan
menjelaskan macam-macam komponen penyelenggaraan sistem pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen Sistem Pembelajaran
Mc Ahsan mendefinisikan sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau
rencana yang di komposisi oleh satu set elemen yang harmonia, mempresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen
mempunyai tujuan tersendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang
logis.[1]
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
objek yang memiliki hubungan diantara mereka.[2]
Sebagaimana telah diuraikan pembelajaran dikatakan suatu sistem dikarenakan
dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen atau unsur-unsur yang
masing-masing komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan.[3]
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.
Komponen yang ada dalam sistem pembelajaran adalah tujuan, siswa, guru,
materi/bahan, stategi/pendekatan/metode/teknik, sumber/alat/media, dan evaluasi
pembelajaran. Sistem pembelajaran
merupakan suatu kombinasi yang yang terorganisir terdiri dari:
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus terlebih dahulu
dirumuskan sebelum menentukan komponen-komponen pembelajaran yang lainnya.
Rumusan dalam tujuan pembelajaran memuat kompetensi yang harus dikuasai siswa
setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik kompetensi kognitif, afektif
maupun kompetensi psikomotorik.
Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi empat manfaat dari tujuan
pembelajaran:
a. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud
kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan
perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
b. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan
ajar.
c. Membantu memudahkan guru menentukan
kegiatan belajar dan media pembelajaran.
d. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
2. Manusia
Manusia disini meliputi siswa, guru dan tenaga ahli lainnya (laboran).[4]
Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena sebagai pelaku
belajar dalam proses pembelajaran. Aspek terpenting yang harus diperhatikan
dari siswa dalah karakteristiknya. Karena dalam satu kelas tidak ada siswa yang
memiliki karakteristik yang sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan
dalam belajar dan sebagainya.
Guru disini juga merupakan komponen yang berperan sebagai pelaksana dan
penggerak kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus
berperan ganda, jadi guru tidak hanya hanya sebagai pengajar (informatory)
saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator
belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan
peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran.
3. Materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di
tujukan untuk siswa. Materi pelajaran berisi pokok-pokok uraian yang hendak disajikan pada siswa.[5]
Nana Sujana menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menetapkan materi pelajaran diantara:
a. Harus sesuai dan menunjang tercapainya
tujuan.
b. Materi pelajaran yang ditulis dalam
perencanaan pembelajaran terbatas pada konsep saja atau terbentuk pada garis
besar tidak perlu untuk diuraikan terperinci.
c. Harus sesuai dengan urutan tujuan.
d. Urutan materi pelajaran hendaknya
memperhatikan kesinambungan.
e. Materi pelajaran di susun dari hal yang
sederhana menuju yang komplek, dari mudah menuju sulit, dari yang kongkret
menuju yang abstrak. Agar dengan ini siswa lebih mudah untuk memahaminya.
Materi
yang bersifat fakta media pembelajarannya lebih tepat menggunakan media nyata.
Sedangkan materi yang bersifat konsep dapat menggunakan media pembelajaran
berupa audio, visual atau audiovisual. Dan sedangkan materi yang bersifat
prosedural media pembelajarannya lebih tepat menggunakan media yang
didemonstrasikan.
4. Fasilitas dan perlengkapan kelas
Fasilitas dan perlengkapan kelas disini tidak jauh dengan sarana prasarana.
Disini fasilitas berupa kelas, perpustakaan, laboratorium, papan tulis dan
kapur, foto grafis, slide, film dan audiovisual. Disini fasilitas sangat
dibutuhkan untuk mendukung semua tujuan yang akan dicapai.
5. Prosedur pembelajaran
Dalam kegiatan belajar-mengajar diperlukan prosedur pembelajaran untuk
mengatur jalannya kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru kepada
peserta didik. Prosedur pembelajaran berupa jadwal kegiatan belajar-mengajar,
strategi pembelajaran, pendekatan, metode dan teknik penyampaian informasi,
penyediaan waktu untuk praktek, belajar dan pengevaluasian, serta pengolahan
hasil evaluasi seperti skor, ranking, juara.[6]
B. Komponen Perencanaan Sistem Pembelajaran
Menyusun perencanaan sistem pembelajaran berarti memikirkan, merancang atau membuat sebuah rancangan
dengan mengembangkan sistem itu sendiri. Dikatakan sebagai suatu sistem karena yang akan direncanakan dalam
pembelajaran meliputi berbagai komponen. Sehingga menggambarkan suatu sistem
pembelajaran.
Terdapat dua komponen dalam perencanaan sistem pembelajaran, yaitu komponen
pokok dan komponen penunjang.
1. Komponen Pokok
a. Topik biasanya disebut dengan pokok
bahasan. Pokok bahasan adalah tema pelajaran yang akan dibahas oleh pendidik kepada peserta didik. Didalam pokok
bahasan terdapat sub pokok bahasan yaitu pecahan dari pokok bahasan. Tiap pokok
bahasan terdapat sub pokok bahasan yang berbeda-beda jumlahnya.
b. Entry Behavior yaitu situasi awal atau
pengenalan karakteristik peserta didik atau kempuan bawaan peserta didik untuk
menentukan kegiatan pembelajaran yang cocok dengan peserta didik. Jadi disini
pendidik harus mengetahui karakteristik peserta didiknya agar bisa menentukan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakter sang anak.
c. Tujuan Pembelajaran terdiri dari Tujuan
Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus. Tujuan pembelajaran Umum
yaitu masih bersifat umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih
spesifik.[7]
Tujuan pembelajaran khusus biasanya dirumuskan oleh guru. Tujuan khusus di
rumuskan oleh guru oleh karena itu guru harus mampu untuk memahami cara
bagaimana langkah untuk merumuskan tujuan pembelajaran khusus. Rumusan untuk
tujuan khusus harus menggunakan kata kerja yang operasional, dapat diukur dan
harus dapat diamati.[8]
d. Evaluasi
Evaluasi
adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dalam perencanaan
pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan dan kemampuan
yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Mursell
mengatakan ada tiga hal pokok yang dapat dievaluasi dalam pembelajaran yaitu
hasil langsung dari usaha belajar, transfer sebagai akibat dari belajar, dan
proses belajar itu sendiri. Evaluasi menurut fungsinya dibedakan menjadi empat
jenis yaitu formatif, sumatif, diagnostik dan kuantitatif. Sedangkan
berdasarkan tekniknya dibedakan antara tes dan non tes[9]
e. Penentuan materi pengajaran : materi
pengajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum yakni yang berupa mata
pelajaran. Penentuan materi pengajaran haruslah didesain dengan sebaik mungkin
agar bisa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Fungsi dari adanya materi
adalah:
1) Untuk memperluas dan menambah pengetahuan
peserta didik.
2) Sebagai dasar pengetahuan bagi siswa untuk
pembelajaran.
3) Menjadi bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran.
f. Penentuan bentuk kegiatan pembelajaran :
untuk merancang bentuk kegiatan pembelajaran guru harus mampu untuk
mengidentifikasi apa yang akan dipelajari oelh setiap anak dan bagaimana cara
anak itu untuk mempelajarinya. Kegiatan pembelajaran menggambarkan proyeksi
kegiatan yang harus dilakuakan oleh siswa dan kegiatan apa yang dilakukan oleh
guru dalam mengfasilitasi belajar siswa.
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, hal-hal
yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Kegiatan harus berorientasi pada tujuan.
2) Kemampuan yang harus dicapai anak adalah
melalui praktik langsung.
3) Kegiatan pembelajaran harus berorientasi
pada perkembangan.
4) Kegiatan pembelajaran harus berorientasi
pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada tema.
5) Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
6) Kegiatan pembelajaran harus berorientasi
kegiatan yang menyenangkan.
7) Kegiatan harus memungkinkan bagaimana guru
dapat membatu siswa belajar.
g. Sumber pembelajaran yaitu segala apa yang
berada di luar individu dan memungkinkan untuk mempermudah, serta mendukung
terjadinya proses pembelajaran.[10]
Sember pembelajaran pasti akan memerlukan media. Media adalah segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif.[11]
h. Subyek dan objek pembelajaran disini
adalah pelaku atau orang yang menjalankan kegiatan belajar mengajar yakni guru
dan siswa.
i.
Strategi
dan metode pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain
di dalam sistem tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran
ialah tujuan, materi, siswa, fasilitas, waktu dan guru. Metode dan teknik
pembelajaran digunakan untuk tujuan yang menyangkut pengetahuan, akan berbeda
dengan metode dan teknik untuk tujuan yang menyangkut keterampilan atau sikap.
2. Komponen Penunjang
Komponen penunjang yaitu komponen-komponen yang dapat membantu atau
mendukung kelancaran dalam proses belajar-mengajar. Yang termasuk dalam komponen
penunjang yaitu komponen-komponen yang tidak terdapat dalam komponen khusus.
Seperti pengaturan waktu pertemuan antara pendidik dan peserta didik, tempat,
fasilitas, proses kegiatan belajar-mengajar dan sebagainya.[12]
C. Komponen Penyelenggaraan Sistem Pembelajaran
Penyelenggaraan sistem pembelajaran atau biasanya dikenal dengan
pelaksanaan kegiatan
belajar-mengajar atau proses pembelajaran. Dalam penyelengaraan sistem
pembelajaran unsur-unsur yang terdapat didalamnya minimal harus ada Tujuan,
Siswa, Materi Pelajaran, Prosedur kerja untuk mencapai tujuan pengajaran
Dalam konteks ini keberadaan guru dalam komponen sistem pembelajaran utama
tidaklah penting karena fungsinya bisa digantikan oleh orang lain. Misalnya
tutor/laboran, atau dialihkan kepada media lain seperti: buku, film, slide dan
teks yang terprogram dan lain sebagainya. Sebaliknya, administrator mungkin
menjadi salah satu unsur sistem yang utama dalam komponen sistem pembelajaran.
Karena administrator ada kaitannya dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan
sistem.
Sebaliknya posisi guru sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh
siapapun pada saat perencanaan dan evaluasi.
|
Bagan : Komponen Penyelenggaraan Sistem Pembelajaran[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat
komponen-komponen atau unsur-unsur yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Karen
komponen memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk
mencapai tujuan sistem.
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran yaitu mulai dari
tujuan pembelajaran, manusi, materi pembelajaran, sumber pembelajaran, prosedur
pembelajaran, fasilitas serta evaluasi. Dalam komponen penyelenggaraan guru
tidak termasuk komponen sistem pembelajaran yang utama karena bisa digantikan
oleh petugas atau dialihkan ke media. Tapi dalam perencanaan dan evaluasi
posisi guru tidak bisa digantikan oleh siapapun.
Komponen khusus terdiri dari topik, entry behavior, tujuan pembelajaran,
evaluasi, penentuan materi pelajaran, sumber pembelajaran, bentuk kegiatan
pembelajaran, pelaku pembelajaran dan strategi pembelajaran. Dengankan komponen
penunjangnya seperti waktu pertemuan, tempat, proses kegiatan dan fasilitas.
B. Saran
Dalam
merencanakan pembelajaran yang baik maka dibutuhkan komponen-komponen yang ada
didalamnya. Baik itu merupakan komponen khusus maupun komponen penunjang.
Setiap pendidik harus mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat
didalam perencanaan sistem pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang telah dirumuskan atau ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori,
Isa. Perencanaan Sistem Pembelajaran. Sidoarjo: Umsida Press. 2008.
Pidarta, Mide. Perencanaan
Pendidikan Parsipatori. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2005.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1995.
Pengertian dan Macam-macam Komonen Pembelajaran. Kamis, 23 Januari 2014. http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/pengertian-dan-macam-macam-komponen.html
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Press. 2008.
Komponen-komponen perencanaan
pembelajaran. September 2010. http://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html
Cepi Riyani. Modul 6 Komponen-komponen pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
[1] Mide
Pidarta. Perencanaan Pendidikan Parsipatori. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2005). 14
[4] Ibid. 32
[5] Ibid. 32
[6] Ibid.
32-33
[7]
Cepi Riyani. Modul 6 Komponen-komponen
pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
[8]komponen-komponen perencanaan pembelajaran. September 2010. http://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html
[9] Cepi
Riyani. Modul 6 Komponen-komponen pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
[10] Isa
Anshori. Perencanaan Sistem Pembelajara. (Sidoarjo: Umsida Press. 2008). 34
[11] Yudhi
Munadi. Media Pembelajaran. (Jakarta:
Gaung Persada Press. 2008). 8
[12] Isa
Anshori. Perencanaan Sistem Pembelajara. (Sidoarjo: Umsida Press. 2008). 34
[13] Ibid. 33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar