Kamis, 16 Oktober 2014

komponen-komponen perencanaan sistem Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia keilmuan, pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan bisa eksis dan berjaya di muka bumi. Dalam sebuah pendidikan pasti terdapat pembelajaran. Pembelajaran memiliki arti yang sama dengan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh para pengajar dalam menyampaikan dan menyajikan sebuah pengetahuan kepada para peserta didik. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berkaitan antara yang satu dan lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ada banyak komponen-komponen di dalam perencanaan sistem pembelajaran. Selanjutnya, dengan sekian banyak komponen-komponen pembelajaran. Satu sama lain saling mengikat dan mendukung. Sehingga komponen-komponen tersebut tidak bisa dipisahkan sesuai kehendak para pengajar. Oleh sebab itu makalah ini akan menjelaskan macam-macam komponen-komponen perencanaan sistem pembelajaran dan macam-macam komponen-komponen penyelengaraan sistem pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akhirnya memunculkan ide untuk penulisan makalah ini:
1.      Apa macam-macam komponen perencanaan sistem pembelajaran?
2.      Apa macam-macam komponen penyelenggaraan sistem pembelajaran?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan menjelaskan macam-macam komponen perencanaan sistem pembelajaran.
2.      Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan menjelaskan macam-macam komponen perencanaan sistem pembelajaran.
3.      Mahasiswa mampu untuk menyebutkan dan menjelaskan macam-macam komponen penyelenggaraan sistem pembelajaran.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Komponen Sistem Pembelajaran
Mc Ahsan mendefinisikan sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana yang di komposisi oleh satu set elemen yang harmonia, mempresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen mempunyai tujuan tersendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang logis.[1]
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan objek yang memiliki hubungan diantara mereka.[2]
Sebagaimana telah diuraikan pembelajaran dikatakan suatu sistem dikarenakan dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen atau unsur-unsur yang masing-masing komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan.[3] Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.
Komponen yang ada dalam sistem pembelajaran adalah tujuan, siswa, guru, materi/bahan, stategi/pendekatan/metode/teknik, sumber/alat/media, dan evaluasi pembelajaran. Sistem pembelajaran  merupakan suatu kombinasi yang yang terorganisir terdiri dari:

1.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus terlebih dahulu dirumuskan sebelum menentukan komponen-komponen pembelajaran yang lainnya. Rumusan dalam tujuan pembelajaran memuat kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik kompetensi kognitif, afektif maupun kompetensi psikomotorik.
Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi empat manfaat dari tujuan pembelajaran:
a.       Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
b.      Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
c.       Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.
d.      Memudahkan guru mengadakan penilaian.
2.      Manusia
Manusia disini meliputi siswa, guru dan tenaga ahli lainnya (laboran).[4] Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek terpenting yang harus diperhatikan dari siswa dalah karakteristiknya. Karena dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik yang sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan dalam belajar dan sebagainya.
Guru disini juga merupakan komponen yang berperan sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus berperan ganda, jadi guru tidak hanya hanya sebagai pengajar (informatory) saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran.
3.      Materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di tujukan untuk siswa. Materi pelajaran berisi pokok-pokok uraian yang hendak disajikan pada siswa.[5] Nana Sujana menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran diantara:
a.       Harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan.
b.      Materi pelajaran yang ditulis dalam perencanaan pembelajaran terbatas pada konsep saja atau terbentuk pada garis besar tidak perlu untuk diuraikan terperinci.
c.       Harus sesuai dengan urutan tujuan.
d.      Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan.
e.       Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek, dari mudah menuju sulit, dari yang kongkret menuju yang abstrak. Agar dengan ini siswa lebih mudah untuk memahaminya.
Materi yang bersifat fakta media pembelajarannya lebih tepat menggunakan media nyata. Sedangkan materi yang bersifat konsep dapat menggunakan media pembelajaran berupa audio, visual atau audiovisual. Dan sedangkan materi yang bersifat prosedural media pembelajarannya lebih tepat menggunakan media yang didemonstrasikan.
4.      Fasilitas dan perlengkapan kelas
Fasilitas dan perlengkapan kelas disini tidak jauh dengan sarana prasarana. Disini fasilitas berupa kelas, perpustakaan, laboratorium, papan tulis dan kapur, foto grafis, slide, film dan audiovisual. Disini fasilitas sangat dibutuhkan untuk mendukung semua tujuan yang akan dicapai.
5.      Prosedur pembelajaran
Dalam kegiatan belajar-mengajar diperlukan prosedur pembelajaran untuk mengatur jalannya kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Prosedur pembelajaran berupa jadwal kegiatan belajar-mengajar, strategi pembelajaran, pendekatan, metode dan teknik penyampaian informasi, penyediaan waktu untuk praktek, belajar dan pengevaluasian, serta pengolahan hasil evaluasi seperti skor, ranking, juara.[6]

B.     Komponen Perencanaan Sistem Pembelajaran
Menyusun perencanaan sistem pembelajaran berarti memikirkan, merancang atau membuat sebuah rancangan dengan mengembangkan sistem itu sendiri. Dikatakan sebagai suatu sistem karena yang akan direncanakan dalam pembelajaran meliputi berbagai komponen. Sehingga menggambarkan suatu sistem pembelajaran.
Terdapat dua komponen dalam perencanaan sistem pembelajaran, yaitu komponen pokok dan komponen penunjang.
1.      Komponen Pokok
a.       Topik biasanya disebut dengan pokok bahasan. Pokok bahasan adalah tema pelajaran yang akan dibahas oleh  pendidik kepada peserta didik. Didalam pokok bahasan terdapat sub pokok bahasan yaitu pecahan dari pokok bahasan. Tiap pokok bahasan terdapat sub pokok bahasan yang berbeda-beda jumlahnya.
b.      Entry Behavior yaitu situasi awal atau pengenalan karakteristik peserta didik atau kempuan bawaan peserta didik untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang cocok dengan peserta didik. Jadi disini pendidik harus mengetahui karakteristik peserta didiknya agar bisa menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan  karakter sang anak.
c.       Tujuan Pembelajaran terdiri dari Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus. Tujuan pembelajaran Umum yaitu masih bersifat umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik.[7] Tujuan pembelajaran khusus biasanya dirumuskan oleh guru. Tujuan khusus di rumuskan oleh guru oleh karena itu guru harus mampu untuk memahami cara bagaimana langkah untuk merumuskan tujuan pembelajaran khusus. Rumusan untuk tujuan khusus harus menggunakan kata kerja yang operasional, dapat diukur dan harus dapat diamati.[8]
d.      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan dan kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Mursell mengatakan ada tiga hal pokok yang dapat dievaluasi dalam pembelajaran yaitu hasil langsung dari usaha belajar, transfer sebagai akibat dari belajar, dan proses belajar itu sendiri. Evaluasi menurut fungsinya dibedakan menjadi empat jenis yaitu formatif, sumatif, diagnostik dan kuantitatif. Sedangkan berdasarkan tekniknya dibedakan antara tes dan non tes[9]
e.       Penentuan materi pengajaran : materi pengajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum yakni yang berupa mata pelajaran. Penentuan materi pengajaran haruslah didesain dengan sebaik mungkin agar bisa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Fungsi dari adanya materi adalah:
1)      Untuk memperluas dan menambah pengetahuan peserta didik.
2)      Sebagai dasar pengetahuan bagi siswa untuk pembelajaran.
3)      Menjadi bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran.
f.       Penentuan bentuk kegiatan pembelajaran : untuk merancang bentuk kegiatan pembelajaran guru harus mampu untuk mengidentifikasi apa yang akan dipelajari oelh setiap anak dan bagaimana cara anak itu untuk mempelajarinya. Kegiatan pembelajaran menggambarkan proyeksi kegiatan yang harus dilakuakan oleh siswa dan kegiatan apa yang dilakukan oleh guru dalam mengfasilitasi belajar siswa.
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
1)      Kegiatan harus berorientasi pada tujuan.
2)      Kemampuan yang harus dicapai anak adalah melalui praktik langsung.
3)      Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada perkembangan.
4)      Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada tema.
5)      Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
6)      Kegiatan pembelajaran harus berorientasi kegiatan yang menyenangkan.
7)      Kegiatan harus memungkinkan bagaimana guru dapat membatu siswa belajar.
g.      Sumber pembelajaran yaitu segala apa yang berada di luar individu dan memungkinkan untuk mempermudah, serta mendukung terjadinya proses pembelajaran.[10] Sember pembelajaran pasti akan memerlukan media. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.[11]
h.      Subyek dan objek pembelajaran disini adalah pelaku atau orang yang menjalankan kegiatan belajar mengajar yakni guru dan siswa.
i.        Strategi dan metode pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain di dalam sistem tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran ialah tujuan, materi, siswa, fasilitas, waktu dan guru. Metode dan teknik pembelajaran digunakan untuk tujuan yang menyangkut pengetahuan, akan berbeda dengan metode dan teknik untuk tujuan yang menyangkut keterampilan atau sikap.
2.      Komponen Penunjang
Komponen penunjang yaitu komponen-komponen yang dapat membantu atau mendukung kelancaran dalam proses belajar-mengajar. Yang termasuk dalam komponen penunjang yaitu komponen-komponen yang tidak terdapat dalam komponen khusus. Seperti pengaturan waktu pertemuan antara pendidik dan peserta didik, tempat, fasilitas, proses kegiatan belajar-mengajar dan sebagainya.[12]

C.     Komponen Penyelenggaraan Sistem Pembelajaran
Penyelenggaraan sistem pembelajaran atau biasanya dikenal dengan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar atau proses pembelajaran. Dalam penyelengaraan sistem pembelajaran unsur-unsur yang terdapat didalamnya minimal harus ada Tujuan, Siswa, Materi Pelajaran, Prosedur kerja untuk mencapai tujuan pengajaran
Dalam konteks ini keberadaan guru dalam komponen sistem pembelajaran utama tidaklah penting karena fungsinya bisa digantikan oleh orang lain. Misalnya tutor/laboran, atau dialihkan kepada media lain seperti: buku, film, slide dan teks yang terprogram dan lain sebagainya. Sebaliknya, administrator mungkin menjadi salah satu unsur sistem yang utama dalam komponen sistem pembelajaran. Karena administrator ada kaitannya dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan sistem.
Sebaliknya posisi guru sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh siapapun pada saat perencanaan dan evaluasi.








Feed Back
 
 









Bagan : Komponen Penyelenggaraan Sistem Pembelajaran[13]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat komponen-komponen atau unsur-unsur yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Karen komponen memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran yaitu mulai dari tujuan pembelajaran, manusi, materi pembelajaran, sumber pembelajaran, prosedur pembelajaran, fasilitas serta evaluasi. Dalam komponen penyelenggaraan guru tidak termasuk komponen sistem pembelajaran yang utama karena bisa digantikan oleh petugas atau dialihkan ke media. Tapi dalam perencanaan dan evaluasi posisi guru tidak bisa digantikan oleh siapapun.
Komponen khusus terdiri dari topik, entry behavior, tujuan pembelajaran, evaluasi, penentuan materi pelajaran, sumber pembelajaran, bentuk kegiatan pembelajaran, pelaku pembelajaran dan strategi pembelajaran. Dengankan komponen penunjangnya seperti waktu pertemuan, tempat, proses kegiatan dan fasilitas.

B.     Saran
Dalam merencanakan pembelajaran yang baik maka dibutuhkan komponen-komponen yang ada didalamnya. Baik itu merupakan komponen khusus maupun komponen penunjang. Setiap pendidik harus mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat didalam perencanaan sistem pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan atau ditentukan.




















DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Isa. Perencanaan Sistem Pembelajaran. Sidoarjo: Umsida Press. 2008.
Pidarta, Mide. Perencanaan Pendidikan Parsipatori. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2005.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1995.
Pengertian dan Macam-macam Komonen Pembelajaran. Kamis, 23 Januari 2014. http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/pengertian-dan-macam-macam-komponen.html
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. 2008.
Komponen-komponen perencanaan pembelajaran. September 2010. http://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html
Cepi Riyani. Modul 6 Komponen-komponen pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf





[1] Mide Pidarta. Perencanaan Pendidikan Parsipatori. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2005). 14
[2] Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta. 1995). 57
[3] Isa Anshori. Perencanaan Sistem Pembelajara. (Sidoarjo: Umsida Press. 2008). 32
[4] Ibid. 32
[5] Ibid. 32
[6] Ibid. 32-33
[7] Cepi Riyani. Modul 6 Komponen-komponen pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
[8]komponen-komponen perencanaan pembelajaran. September 2010. http://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html
[9] Cepi Riyani. Modul 6 Komponen-komponen pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
[10] Isa Anshori. Perencanaan Sistem Pembelajara. (Sidoarjo: Umsida Press. 2008). 34
[11] Yudhi Munadi. Media Pembelajaran. (Jakarta: Gaung Persada Press. 2008). 8
[12] Isa Anshori. Perencanaan Sistem Pembelajara. (Sidoarjo: Umsida Press. 2008). 34
[13] Ibid. 33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar