Minggu, 17 Maret 2013

my protective uncle




Uncle, tak hentinya aku berdoa untukmu. Seakan aku ingin memutar waktu yang telah berlalu dan tak ingin mengulang kesalahan dalam catatan hitam, aku tak mampu melihat dengan apa yang telah engkau curahkan. Aku terlalu cepat menghukumi apa-apa yang telah engkau berikan dengan memahami bencimu padaku. Aku melihatmu seperti seseorang yang tak pernah saying padaku.
Masih termaktub jelas dalam memori keponakanmu ini, engkau mencegahku agar tidak memegang hp, menjauhkanku dari belajar sepeda, mengontrolku kemanapun ketika aku keluar rumah, melarangku pacaran dan semua larangan-laranganmu yang aku benci sehingga aku menanggapmu orang yang sangat protektiv melebihi 2 orang terkasih yang selama ini tinggal denganku.
Uncle, engkau memang tak pernah marah langsung padaku, bahkan kau kadang tak berkomentar dengan apa yang telah aku lakukan. Tapi ku tau dari sikapmu dan wanita-wanita indah yang ada di sampingku betapa engkau menghawatirkanku, betapa engkau menyayangiku. Dan betapa aku ini seseorang yang tidak tahu akan kasih sayangmu.aku merasa engkau terlalu mengekangku. Kenapa aku baru mengetahuinya ketika aku jauh darimu?
Kini ku sadar, semua laranganmu yang aku benci adalah tunjuk betapa sayangmu padaku, sengaja kau bercerita ke bibi dan nenek agar mereka mau membujukku mendengarkan nasihatmu. Aku sadar kenapa kau tidak pernah memarahiku langsung. Itu karena engkau inggin mereka yang menasihatiku, karena mereka dan aku sesama wanita.
Uncle, kini kau makin menua di umurmu yang menginjak 32 th, engkau dalam sakitmu, bencinya aku yang tak bisa merawatmu, doaku selalu menyertaimu dalam setiap ku inggat dirimu. Darimu aku belajar keikhlasan, darimu aku belajar marketing, darimu aku belajar banyak hal.
Uncle kapan aku bisa membahagiakanmu, menjadi seperti yang kau mau. Bisa mengajakmu ketempat diamana engkau pernah bilang inggin mengunjunginya dulu.bagaimana aku bisa membalas jasamu. Kapan kita sekeluarga bisa jalan-jalan seperti dulu. Aku berharap sakitmu segera pergi menjalani kehidupan normal kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar