Rabu, 13 Maret 2013

why you like that pa??





Why you like that pa?

Pernahkah kita merasakan air mata kita sedingin es atau sepanas api, tidakkah  kita rasakan ketika air mata itu dingin itulah tangisan kebahagiaan sebaliknya jika air mata itu agak sedikit hangat biasanya kita sedang sedih kawan.
Aku ingin menceritakan jeritan hati seorang remaja, sebut saja namanya reni. Sedari kecil dia hidup dengan kedua kakek-neneknya, maklum waktu itu ada goncangan besar antara kedua bapak-ibuknya. Sang ayah tidak menyukainya karena dia seorang wanita, kalau di gambarkan kurang lebih percakapan diantara kedua orang tuanya:
Ayah: dik tak terasa ya kandunganmu mulai membesar,
Ibu: kenapa cak?
Ayah: enggak, pengen ngomong ajah kalau nanti anak kita laki-laki bakalan tak tunggo’i                             (Q menunggunya) kalo perempuan aku pengen pulang kerumah emak (cerai).

Bisakah kita bayangkan? Hamil, belum jelas mau di cerai walah,,,  terasa sambaran petir yang melecut kerass dalam hati si ibu. Ketika tiba hari yang di tentukan olehNYA lahirlah anak mereka yang lebih mengejutkan lagi mereka kembar sama- sama perempuan. So apa yang di lakukan si bapak?

Otomatis dia meninggalkan si anak, apa lagi yang satu prematur dengan 1,6 kg sedang yang satunya kakinya patah karena suster yang menolongnya terlalu keraaaas. Sang ibu baru mengabarkan keadaan yang sebenarnya pada keluarganya, sang keluarga geram dengan kejadian itu. Sang ayah tidak bertanggung jawab, meninggalkan mereka ssendirian. Sebelumnya pun ketika di suru menggendong ayah bilang kalau nanti najis, seandainyapun ingin sholat pastilah dia bisa ganti terlebih dahulu.

Tak ayal biaya rumah sakit membengkak, kaki reni harus di gips sementara si kembar rina harus opname dalam inkubator. Sang susterpun tidak bertanggung jawab di RS tersebut sehingga kulit bayi yang halus lecet terkena pipisnya yang tidakdi ganti-ganti. Setiap hari nenek dan kakek dari ibulah yang bolak balik ke kota untuk merawat keduanya.

Meski kakak-nenek dari keluarga petani mereka rela mengorbankan semua yang mereka punya, waktu, tenaga, kasih sayang, harta. Pihak ayahpun tidak menghiraukannya ssedikitpun. Sampai suatu hari karena tergesa-gesa mengontrolkan reni, sang nenek kelewatan menjenguk rina oleh karena itubeliau menyesal hingga kini.

Beliau juga menuturkan kalau seandainya hati ini bisa menjerit dan menangis maka dia akan menjerit dan menangis hingga seluruh alam tahu. Beliaupun juga mengeluarkan kata-kata saktinya (biyasanya orang yang tersakiti mudah terkabul, yoi bro??) ya fulan seandainya kamu menikah lagi dengan gadis aku doakan dia akan memberimu anak wanita, jika kamu menikah lagi dengan janda aku doakan dia membawa anak wanita, rina dan reni semoga kamu bisa suksess dan menunjukkan hal itu ke bapakmu. Kalau kata syahrini ccccctarrrr.

Beberapa tahun berlalu, sang ibu menikah lagi dengan seorang jejeka dan alhamdulillah di karuniahi seorang anak laki-laki. Laki-laki bro, subahanallah. Sedangkan sang ayah menikah lagi dengan janda dan membawa satu anak perempuan dan melahirkan anak perempuan. Subahanallah Allah maha Adil.

Why you like that ma?

Reni tinggal dengan kedua kakek-neneknya, sementara rina dan adik laki-lakinya tinggal bersama ibu dan ayah barunya. Ayahnya sangat menyaynginya seperti anak mereka sendiri pernah pada suatu hari hujan deras rina minta di belikan kutek, malam-malam lagi, ayah inipun memebelikannya jarak rumah dan tempat penjualannya 8 km, kalau PP 16 km jauhya karena mungkin dengan itu beliau bisa menunjukkan kasih sayangnya. Dengan sepeda motor butur beliau membelikannya.
Sikembar keduanya beranjak dewasa, keduanya sangat berbeda karakter. Yang reni dia pemberani, suka ngomong sangwinis. Kalau rina melankolis, semua harus terpenuhi, agak egois. Mungkin karena sudah hidup dengan orang tuanya sendiri. Reni agak manja karena memang hidup dengan kakeknya.
Suatu hari keduanya masuk satu unuversitas yang sama, ngekos bareng, makan bareng. Tapi tabiat rina mulai meremukkan jantung si kakak. Dia egois, jika ada reni semua dia serahkan dengannya, mulai dari bersih-bersih sampai yang kompleks.
Kakanya sakitpun harus memasakkan dia, pada suatu hari dia melaporkan kejadian yang tidak menggenakkan ke ibu banwa kakaknya terlalu memanfaatkannya, tidak mau menolongnya. Bayangan geram itupun muncul dari sang ibu. Ketika ibu menemui reni yang pulang dari kosnya ke rumah kakeknya sang ibu memarahi sekaligus menasehati, renipun bingung. Kejadiannya malah sebaliknya.
Segala fasilitasspun dia mengalah, dari mulai HP rina lebih dulu punya, LAPTOP reni malh tak punya dan yang paling dia ingin menjerit ketika ada tes ke mesir dan sudan. Keduanya mendaftar tes untuk ke sudan dan mesir, untuk yang sudan hasilnya belum keluar. Sedang yang di mesir menunjukkan kalau mereka tidak lolos untuk tahun ini karena memang dari bahasa arabnya kurang mumpuni. Sang ibu menawari rina untuk berangkat ke mesir meski terjun bebas “tanpa tes”, untuk biyaya akan di tanggung ibu dan bapak.
Kalau kita tahu hati reni juga ingin, amat sangat, poll pengennya. Tapi sang ibu tidak menawarinya. Hati rina begitu gembira akan keberangkatannya, sang ibu dengan bangganya mengatakan kalau rina akan berangkat tahun ini, semua persiapan dari mulai koper sampai uang yang akan di serahkan dengan broker, surat-surat penting. Reni hanya bisa tersenyum kecut, berharap dia juga akan berangkat meski di tahun mendatang.
Ternyata tak seperti yang di bayangkan setelah semuanya siap, rina tidak ingin ke mesir dia takut kalau di sana tidak ada yang membantu, lagian dia juga tidak lulus tes. Akibatnya rina tidak berangkat, renipun menunggu dengan hati berdebar. Apakah ibu akan menwariku? Ternyata tidak sama sekali, dia menunggu menunggu dan menunggu tapi mungkin tahun kemaren belum rejekinya dia. Dan semoga tahun ini rejekinya.
Di kampusnya di juga bisa mengungguli adiknya, dia bisa naik ke grade 3 tapi adiknya masin di grade 2 meski sama-sama tahun masuknya. Seakan reni ingin mengabarkan kepada keluargannya kalau dia bisa, dia pandai orang rumah bisa membanggakannya. Tapi hati kecilnya berkata “jangan, jangan sekarang. One day ren, when you can go to abroad to realise your dreams. Lear more in egypt” sekarang dia masih dalam waktu penantian kita doakan saja semoga dia berhasil dan membanggakan keluarganya. Kakek neneknya yang membiyayai kehidupannya. Semoga dia bisa pergi kemesir tahun ini. Karena dia yakin Allah akan mengabulkan semua permintaannya cepat atau lambatkah hal itu. Ada pun kalau jadi dia akan setudi banding ke K.L selama 1 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar